Ticker

6/recent/ticker-posts

Prabowo Marah, Medianya Ketawa-Ketawa Saja


Hari-hari terbentang dan banyak berita menantang untuk kita bahas bersama. Minggu-minggu ini aroma syariah dari ajang Reuni 212 masih menguar, menyisakan Prabowo yang kelimpungan menuduh media partisan. Pak Prabs, tolong sebut media kami ini, gumpalan, sebagai media partisan. Tolong, pliiiiiss... mention di twit dan postingan Instagramnya dong... yha yha yha. 


Saat ini, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto sedanga geram dengan integritas dan objektivitas media-media di Indonesia. Kenapa? Karena Prabowo merasa bahwa media sudah tidak lagi objektif memberikan informasi atas berbagai peristiwa yang terjadi di lapangan. 

Musababnya adalah dari aksi Reuni 212. Prabowo and the team mengklaim peserta reuni di Monas Minggu lalu mencapai 11 juta, ya mungkin yang hadir di Twitter dan Instagram dihitung. 

Sayangnya, menurut Prabowo, banyak media yang justru menulis bahwa lautan manusia yang berkumpul di sekitar Monas itu hanya berjumlah puluhan ribu. Hmm, menghina sekali menyebut kerumunan itu puluhan ribu... Jiwa siapa tak terguncang ketika kerumunan manusia sebanyak itu hanya disebut puluhan ribu? 

Inilah yang membuat Prabowo enggan memberikan keterangan kepada media. Hal ini disampaikan Prabowo ketika melayani wartawan yang hendak mewawancarainya usai menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional. 

“Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta kau bilang enggak ada orang,” kata Prabowo dengan nada tinggi di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Rabu (5/12/2018), seperti ditulis Kumparan, juga di banyak media online lainnya. Wah, makin seru saja, setelah dahulu menganggap wartawan tak mampu masuk mal karena gajinya kecil, dan pada 2014 pernah menghardik wartawan karena menganggap pertanyaan kritis sebagai pertanyaan pesanan redakturnya. 

Menanggapi Prabowo, para wartawan yang hendak mewawancarainya membantah Ketum Gerindra itu. Mereka menyebut ada juga media yang menyebut jumlah peserta aksi Reuni 212 mencapai jutaan. 

Prabowo tetap tegas dengan pendapatnya bahwa banyak media nasional yang tidak objektif.
“Bagaimana? Orang kalian bilang hanya 30 ribu orang yang hadir, CNN yang bilang. Ya tapi redaksi kamu bilang enggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu. Itu kan tidak objektif, enggak boleh dong. Kebebasan pers, jurnalisme itu harus objektif, memberitahu apa adanya,” tegas Prabowo. 

Prabowo mengatakan, media-media yang memberitakan hanya puluhan ribu massa pada aksi reuni 212 harus ditegur. Sebab, sikap tersebut sama saja telah menipu rakyat. Menurut Prabowo, rakyat pun tak segan akan meninggalkan media-media yang tidak objektif itu. 

Yha, kalau mau ditinggalkan, ya tinggalin saja. Kan bisa baca media yang lebih obyektif, yaitu media sosial. Biasanya di sana ada berita yang lebih akurat dan obyektif, termasuk dahulu itu berita pengeroyokan Ratna Sarumpaet. 

Selamat datang di Indonesia, Pak Prabowo....


Post Navi

Posting Komentar

0 Komentar