Ticker

6/recent/ticker-posts

Konsumen Indonesia Berubah


Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi berbasis internet tercepat di Asia Tenggara. Data-data penting yang muncul, dan terus berubah, dapat dibaca oleh pelaku bisnis sebagai peluang sekaligus tantangan. Bagi yang tak siap dan masih mengandalkan intuisi saja, bersiap-siaplah tertinggal oleh gelombang digital ini.

Laporan dari Google baru-baru ini menunjukkan berbagai data yang bakal bisa jadi indikator penting mengenai masyarakat yang sedang berubah terkait dengan internet. Saat ini, internet telah menjadi bagian integral dari sejumlah besar kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Mereka menggunakannya untuk mencari referensi produk, mencari topik penelitian yang menarik, berbelanja, memuaskan kebutuhan hiburan mereka, dan memperoleh keterampilan baru melalui tutorial online.

Boleh dikata, internet adalah kekuatan pendorong bagi banyak sektor ekonomi di negara ini karena dunia digital memengaruhi life cycle pembelian sejumlah besar orang Indonesia.

Oleh karena itu, “sangat penting bagi pelaku bisnis untuk memahami perilaku online orang Indonesia dan bisnis adaptif untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” tulis Google dalam laporan tahunan berjudul Year in Search: 2018 Insights for Brands yang dapat diunduh dari laman thinkwithgoogle.com.

Laporan itu memberikan ringkasan soal apa yang paling dicari orang Indonesia secara online, bagaimana mereka membalikkan stereotip lama, dan apa saja yang menarik perhatian konsumen. Berikut beberapa data yang disajikan.

Mobile Only


Adagium ‘mobile first’ seolah tak berlaku lagi, karena kini mayoritas pengakses internet sudah ‘mobile only.’ Artinya, saat ini Anda harus lebih fokus pada pengembangan produk berbasis mobile. Manfaatkan semaksimal mungkin perangkat ponsel cerdas yang semakin canggih.

Saat ini, sebanyak 94% masyarakat yang beraktivitas online telah memiliki smartphone, naik signifikan dari sekitar 40% pada 2013. Pertumbuhan ini didukung oleh harga ponsel yang kian terjangkau. “Perangkat ini merupakan bagian integral dari kehidupan online konsumen dan juga merupakan bagian penting dari jalur pembelian mereka,” ungkap Google.

Menurut laporan itu, terjadi kenaikan dua kali lipat dalam pencarian merek ponsel cerdas lewat mesin pencari Google selama tahun lalu.

Orang Indonesia juga menginginkan pengalaman penjelajahan ke website secara lebih mulus. Menurut data, 53% orang segera meninggalkan website jika laman tersebut butuh waktu lebih dari 3 detik untuk tampil. Padahal, diperlukan rata-rata 6 detik untuk memuat halaman web seluler di Indonesia.

Di Luar Kota Besar


Ada data menarik. Sejalan dengan semakin terhubungnya orang-orang yang tinggal di luar kota-kota besar, mereka juga berkontribusi terhadap setengah dari pencarian mesin telusur terkait dengan ‘paket internet’. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di kota-kota kecil maupun kawasan rural semakin butuh koneksi internet yang berkualitas.

“Populasi digital baru ini memiliki dampak signifikan dalam mendorong pertumbuhan pencarian di berbagai sektor seperti kecantikan, perawatan bayi, dan perawatan pribadi.”

Sebanyak 52% pencarian terkait dengan produk kecantikan berasal dari penduduk di luar kota besar, dan pertumbuhannya dua kali lipat dibandingkan dengan aktivitas yang sama yang dilakukan masyarakat di kota besar.

Mematahkan Stereotip


Data perilaku online orang Indonesia juga menantang banyak stereotip (prasangka) lama. Berikut tiga dari sejumlah beberapa perubahan itu:

1. Sebanyak 68% dari wanita usia 18-24 tahun menggunakan e-money untuk membayar belanjaan online, sementara hanya 58% pria dalam kelompok usia yang sama yang berbelanja dengan uang elektronik.

2. Satu dari tiga orang yang berbelanja kebutuhan bayi adalah pria.

3. Ada peningkatan 2,7 kali dalam hal volume pencarian soal merek perawatan pribadi pria.

Perilaku Pembeli yang Semakin Penasaran, Penuntut, dan Tidak Sabaran

Pembeli membuat lebih banyak pilihan informasi dan menginginkan sesuatu sekarang. Mesin pencari membantu orang Indonesia membuat pilihan yang semakin cerdas tentang pembelian produk. Mereka juga haus akan informasi tentang produk dan layanan, dan mereka menginginkan jawaban yang cepat.

Sebagian besar masyarakat menggunakan mesin pencari untuk membandingkan merek, mencari informasi terperinci soal produk, mencari penawaran terbaik, dan menemukan pengalaman tanpa batas.

“62% dari mereka menggunakan mesin telusur dalam perjalanan pembelian mereka. Ini tampaknya memiliki dampak langsung pada pengeluaran mereka,” ungkap Google. Sebagai contoh, keluarga yang terkoneksi internet menghabiskan 1,5 kali lebih banyak untuk membeli produk konsumer daripada rumah tangga yang offline.

Ada juga pertumbuhan yang tinggi untuk penelusuran dengan kata kunci “terdekat” dan “pengiriman cepat”, yang jadi bukti bahwa orang Indonesia semakin banyak tergantung ke mesin pencari untuk solusi pembelian barang yang mudah dan cepat. Bahkan, penelusuran dengan kata “terdekat” naik 14 kali dibandingkan dengan 2017.

Kata “review” juga semakin banyak diketikkan lewat jalur telusur di YouTube, tumbuh 1,4 kali dibandingkan tahun sebelumnya.

Tumbuhnya Cashless Society


Solusi pembayaran kini tumbuh secara cepat untuk mendukung transaksi digital. Hal ini juga sejalan dengan prediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga US$100 miliar pada 2025.

Menurut laporan Google itu, pertumbuhan ekonomi digital ini akan banyak ditopang oleh transaksi e-commerce, pemesanan tiket perjalanan online, dan transportasi daring. Pasalnya, orang semakin mudah dalam transaksi dengan menggunakan pembayaran online dan uang elektronik.

Produk-produk ini ideal untuk negara seperti Indonesia, di mana kurang dari setengah populasi yang sudah jadi bagian dari sistem keuangan formal. Indikasinya terlihat dari pertumbuhan penggunaan kata kunci soal aplikasi e-money dan cara untuk menggunakannya. Ada pertumbuhan enam kali soal pencarian aplikasi keuangan digital sejak 2010.

Beberapa frasa kunci yang paling sering dipakai di mesin pencari adalah tentang penyedia dan merek e-money, manfaat menggunakan e-money, cara mendaftar untuk aplikasi e-money, dan cara menambah saldo e-money.
Post Navi

Posting Komentar

0 Komentar