Ticker

6/recent/ticker-posts

Surat dari Mako Brimob: Panggil Saya BTP Bukan Ahok.






Gumpalan-- Dari dalam jeruji besi, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal dengan Ahok, menyampaikan surat dan diunggah lewat Instagram oleh sahabat-sahabatnya.

Surat jelang bebasnya Ahok dari penjara itu sebagai respons atas kabar yang menyebut para pendukung atau Ahokers akan menyambut kebebasannya pada 24 Januari mendatang. Selama dua tahun di balik jeruji, Ahok banyak berubah, dan perubahan itu bisa Anda baca dalam surat ini. Berikut adalah surat lengkap Ahok.

...............



Kepada Saudara-saudara


AHOKERS


dimanapun saudara berada

Terimakasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya. Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya, bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah2an, pakaian, buku-buku, dan lain-lain dari saudara-saudara. Saya merasa begitu dikasihi dan kasih sayang yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar.

Saya mendengar ada yang mau menyambut kebebasan saya di Mako Brimob, bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob. Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan mako Brimob dan di lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah. Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah Pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di mako Brimob. Saya bersyukur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017. Jika saya terpilih lagi di Pilkada tsb, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja, tetapi di sini saya belajar menguasai diri seumur hidup saya. Kuasai Balaikota hanya untuk 5 tahun lagi. Saya kalau ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di mako untuk belajar 2 tahun (liburan remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang. Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya. Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dgn harapan Panggil saya BTP bukan Ahok.

Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tgl 17 April 2019. Saya menghimbau seluruh Ahoker jangan ada yang Golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dgn cara memiliki partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia. Kita harus mendukung agar di DPRD dan DPR RI maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30% untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.

Saya ingin mengutip pidato Presiden Soekarno yang saya kutip pada buku Revolusi Belum Selesai, Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965-Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967). Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyana, terbitan Serambi (www.serambi.co.id). Apa yang Presiden Soekarno sampaikan, aku harap juga diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh Ahokers di manapun domisili saudara: “Saudara-saudara. Pancasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku. Tetapi ialah jiwa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dan selama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berjiwa Pancasila, insya Allah SWT, engkau akan tetap kuat, tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirikan pada tanggal 17 Agustus 1945...., engkau adalah penegak daripada Pancasila. Dan setialah kepada Pancasila itu, pegang teguh kepada Pancasila, bela Pancasila itu. Sebagaimana akupun berpegang teguh kepada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi. Saudara-saudara, laksana panggilan yang aku dapat daripada atasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini."

Majulah demi kebenaran, Perikemanusiaan dan Keadilan.

Ingatlah sejarah dan tujuan para proklamator dirikan negeri ini.

MERDEKA!






Salam dari Mako Brimob





BTP





Basuki Tjahaja Purnama
Post Navi

Posting Komentar

0 Komentar